Penerbit memiliki kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sebuah naskah sebelum diterima untuk diterbitkan. Kriteria ini dibagi menjadi dua kategori utama, yakni kriteria fisik dan kriteria nonfisik. Keduanya dipertimbangkan oleh editor saat memutuskan apakah sebuah naskah layak untuk dibawa ke rapat redaksi atau harus ditolak dan dihancurkan.
Kebijakan menghancurkan naskah yang ditolak dilakukan karena alasan praktis. Penerbit menganggap proses pengembalian naskah yang tidak diterima sebagai sesuatu yang merepotkan sehingga lebih memilih untuk memusnahkannya demi mencegah penyalahgunaan oleh pihak lain dalam organisasi.
Untuk mempermudah proses penyuntingan, khususnya penyuntingan mekanis, beberapa penerbit menetapkan kriteria fisik tertentu. Ini berlaku terutama pada naskah cetak (hardcopy). Meskipun ada penerbit yang telah beralih ke naskah digital, penerbit seperti Gramedia masih mempertahankan kebijakan menerima naskah dalam bentuk cetak.
Kriteria fisik mencakup aspek-aspek, seperti ukuran kertas, jenis tipografi, margin, dan ketebalan kertas. Namun, kriteria nonfisiklah yang menjadi pertimbangan utama dalam proses seleksi naskah. Aspek-aspek penting, seperti kesesuaian tema, orisinalitas ide, dan kualitas penulisan menjadi faktor penentu apakah sebuah naskah akan diterima atau ditolak.
Penerbit tidak selalu membedakan antara penulis pemula dan penulis berpengalaman. Hal terpenting bagi mereka adalah kualitas ide dan seberapa relevan latar belakang penulis dengan materi yang ditulis. Untuk mendukung penulis pemula, beberapa penerbit bahkan menyediakan jasa penulis bayangan atau pendamping yang bertujuan meningkatkan kualitas naskah sehingga layak diterbitkan.
Penulis: Admin