Hal penting bagi seorang editor adalah keterampilan interpersonal (soft skills). The Associated Press Managing Editors Writing and Editing Committee mengajukan beberapa standar kompetensi soft skills untuk editor naskah, antara lain;
Confidence (Percaya Diri);
Seorang editor harus memiliki kepercayaan diri dalam hal kecerdasan, pengetahuan, dan keterampilan menulis. Kamu perlu memahami gaya penulisan tertentu (house style), menguasai proses produksi, dan memiliki wawasan pengetahuan umum. Kamu juga harus paham prosedur pengoperasian standar editorial.
Objective (Objektif);
Seorang editor perlu memiliki kemampuan tambahan berupa objektivitas dan menganggap semua penulis setara. Kamu harus mampu memeriksa materi secara menyeluruh agar naskah tidak memiliki kesalahan fatal. Editor juga harus mampu melewati pandangan subjektif anggota tim redaksi untuk memecahkan masalah yang ada pada naskah.
Awareness (Kepedulian);
Editor harus memperhatikan audiens yang ditargetkan. Namun, lebih penting lagi bagi editor untuk fokus pada kualitas kinerja tim editorial. Hal ini meliputi aspek keterbacaan (readability) dan kejelasan tulisan (legibility). Terkadang, masalah dalam sebuah produk muncul dari individu tertentu. Untuk mengatasi ini, diperlukan kepekaan terhadap situasi di sekitar, termasuk dengan penulis, pengatur tata letak (layouter), desainer, ilustrator, atau pakar lainnya.
Intelligence (Cerdas dan Cergas);
Seorang editor harus pintar dan tangkas. Kamu perlu memiliki pemahaman umum yang luas dan menguasai pengetahuan tertentu untuk menawarkan solusi yang tepat bagi masalah yang muncul selama proses produksi.
Questioning Nature (Alamiah Bertanya);
Seorang editor yang baik harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan tidak ragu untuk mengajukan pertanyaan, terutama saat ada hal-hal yang diragukan. Kamu harus memastikan bahwa isi naskah sesuai dengan tujuan penulisan dan bertanya kepada penulis bila ada keraguan atau kekhawatiran.
Diplomacy (Diplomasi);
Mengedit adalah pekerjaan yang seringkali melibatkan potensi konflik antara penulis dan editor. Seorang editor yang baik harus bisa mengombinasikan intelektualitas dan pengalaman emosional agar ketegangan yang mungkin muncul dengan penulis bisa dikurangi. Diplomasi diperlukan agar tidak terjadi perselisihan yang tidak perlu.
Ability to Write (Kemampuan Menulis);
Sangat aneh jika seorang editor terlihat andal dalam mengedit, tetapi tidak bisa menulis dengan baik. Banyak editor pemula, bahkan yang sudah senior, terkadang tidak memiliki kemampuan menulis yang baik. Padahal, kemampuan menulis seorang editor sangatlah penting.
Sense of Humor (Selera Humor);
Seorang editor perlu memiliki selera humor, setidaknya harus mampu tersenyum, meskipun sedang berada di bawah tekanan yang besar. Banyak humor yang muncul justru dari pekerjaan mengedit naskah. Humor ini dapat mengurangi ketegangan dan membuat editor merasa lebih baik secara psikologis, terutama saat berhadapan dengan penulis. Humor membantu menciptakan suasana yang lebih santai dan membuat editor lebih sehat.
(Trim, Bambang, 2020, Editingpedia, Jakarta: Inkubator Penulis Indonesia)